RAGAM
LOMBOK - Pada zaman kuno
Bayan sekitar 1150 Masehi, Bayan dipimpin oleh raja atau Ratu yang
disebut Susuhunan Datu Mas Bayan, silsilah mengindikasikan bahwa
saudara-saudara raja dengan tidak kurang dari 18 orang dari raja sebelumnya
yang kawin dengan beberapa istrinya dan selir, Keturunan dari saudara raja-raja kemudian menyebar ke seluruh pulau Lombok dan
sampai sekarang sampah pinak.
Bayan Klasik |
Catatan sejarah dari hasil perkawinan raja Bayan
dengan istri pertamanya mempunyai dua anak lelaki ditata Pangeran Mas mutering
langit dan Pangeran Mas mutering gumi kedua Pangeran yang kemudian terus
memerintah dan memerintah Kerajaan Bayan.
Datu Pangeran Mas
Mutering langit seperti saudara tertua di Timur diberi mandat menjalankan
pelaksanaan gama yaitu kelembagaan adat mengatur hubungan vertikal dengan
pencipta sementara Datu Pangeran Mas
Mutering Jagat Terletak di Barat Bayan diberi tugas untuk menjalankan adat Luir Gama atau kelembagaan yang berkaitan
dengan adat-istiadat sosial, lingkungan dan masyarakat.
Pangeran Mas Datu dalam
pelaksanaan tugasnya, dibantu oleh keluarga kerajaan lain, antara lain, Titi
mas rempung tinggal di loloan, Titi Mas Puncan surya betempat hidup incoral dan
bajo Titi Mas Pakel berada di karang sementara dalam melaksanakan bidang agama
adalah dibantu oleh, antara lain, Titi Mas Pengulu, Ketip, dan Antasalam Lebe
Mudim.
Nama Bayan yang
diberikan ketika Islam berkembang di sekitar abad ke-16, Para pedagang islam
membawa di pelabuhan Carik, menurut sejarah tumbuh labuhan carik adalah
pelabuhan strategis dan menjadi bagian dari wilayah Kerajaan , lokaq sahbandar
adalah judul kepala adat mengelola pelabuhan carik.
Setelah Islam diterima
sebagai agama kerajaan kemudian daerah ini diberi nama Bayan, Bayan berasal
dari bahasa Arab berarti “Pembeda” Sementara itu beberapa orang lain dari
keluarga kerajaan dan pengikut pada waktu itu tidak menerima keberadaan Islam
sebagai keyakinan bukan keyakinan leluhur mereka, saudara dari Raja Bayan dan
keluarga mereka di sini adalah apa keluarga dari Kerajaan pergi ke
pegunung-pegunungan mengisolasi diri dari Kerajaan. Oleh beberapa kalangan
memegang sebuah masyarakat boda tersebar dipegunung-pegunungan wilayah Utara ke
daerah Barat sekotong Lombok.
Di salah satu naskah
kuno yaitu daerah sering disebut kerajaan Babad atau kerajaan, kerajaan yang
konon lebih ditinggalkan penduduknya. Bayan sering disebut kawasan tertua di
Lombok merupakan pusat kebudayaan yang
berkembang yang menyebar ke pulau Lombok, Bumi atau Gumi istilah untuk burung
beo sering disebut Gumi Nina atau bermakna Gumi bumi perempuan dengan belas
kasihan mencerminkan karakter perilaku serta harmonisasi penduduknya dalam
hubungan antara manusia dan alam, manusia dengan lingkungan dan orang dengan
pencipta.
Alam Raya Bayan yang
membentang sepanjang pulau, pantai
Lombok Utara dibatasi oleh kecamatan pringga Lombok Timur dan Barat batas
Menanga reduh saat ini terletak di desa Malaka Kecamatan pemenang Utara
Kabupaten Lombok Utara.
Masjid Bayan kuno, dan Masjid kuno lainnya terletak di
lombok pulau dengan arsitektur sama mencoba untuk menunjukkan bukti
perkembangan islam di lombok yang didukung dengan cerita-cerita dari para tetua.
Warisan Islam situs seperti buku , buku, jungkat-jungkit, lontar kuno,
naskah-naskah manuskrip makam memperkuat keberadaan peradaban Islam di Bayan Wilayah
Bayan berpusat pada sebelah Timur dan Barat serta rumah adat Bayan, yaitu di loloan bajo, kemudian,
sukadana, semokan, sembagek, sesait, salut, desa beleq gumantar sedangkan bagian
birak Timur, seperti sajang, daerah
sembalun dan lain sedang dijaga dan dilestarikan oleh prusa atau keturunan
mereka.
Di beberapa tempat
terdapat persamaan bahasa yang menggunakan bahasa dengan dialek kebayanan sehingga
mayarakat lain tahu mana mereka berasal, bukti-bukti sejarah lain seperti rumah
adat di Karang Bayan narmada, di kuburan-kuburan di sekitar desa Kebon ayu gerung,
peninggalan sejarah di desa telaga
EmoticonEmoticon