Sketsa Lombok , Gambaran Umum Kabupaten LombokTimur

RAGAM LOMBOK - Kabupaten Lombok Timur memiliki luas kurang lebih 1.606 km² yang terbagi menjadi 20 Kabupaten/Kota meliputi :




LETAK GEOGRAFIS
Secara geografis, Kabupaten Lombok Timur terletak antara 116° - 117° Bujur Timur dan antara 8° - 9° Lintang Selatan.
RAGAM LOMBOK
Peta Sebaran Kabupaten di Lombok Timur
Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 km² yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55 km² (59,91%) dan lautan seluas 1.074,33 km² (40,09%). Luas daratan Kabupaten Lombok Timur mencakup 33,88 persen dari luas Pulau Lombok atau 7,97 persen dari luas daratan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada Tahun 2014 luas daratan Kabupaten Lombok Timur yang digunakan sebagai lahan sawah seluas 47.312 Ha (29,47 persen) dan lahan kering seluas 113.243 Ha (70,53 persen).

Ketinggian topografi di Kabupaten Lombok Timur Cukup bervariasi mulai dari 0 meter diatas permukaan laut (mdpl) yang merupakan dataran pantai dibagian selatan Kabupaten Lombok Timur hingga 3.775 mdpl yang berupa areal pegunungan (kompleks Rinjani) di bagian utaranya. Sementara Ibu kota Kabupaten Lombok Timur yaitu Kota Selong memiliki ketinggian 148 meter dari permukaan laut.

Pulau Lombok terdiri dari 4 Daerah Aliran Sungai utama, salah satunya adalah Daerah Aliran Sungai Menanga, secara administratif masuk dalam wilayah Lombok Timur. Sesuai dengan SK Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 122 tahun 2005, tentang status DAS/SWS maka DAS Menanga masuk dalam kategori DAS yang sangat kritis. Hal ini memberikan konsekuensi pada penanganan serius, khususnya krisis Sumber Daya Air di wilayah ini.
  • Iklim dan Curah Hujan
Seperti halnya wilayah Indonesia pada umumnya, iklim di Kabupaten Lombok Timur termasuk iklim tropis dengan temperatur berkisar 20°–33°C. Dampak pemanasan global yang terjadi beberapa kurun waktu terakhir menyebabkan perubahan iklim yang dapat dilihat dari curah hujan dan hari hujan yang berfluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Selama Tahun 2014, rata-rata curah hujan per bulan sebesar 102,5 mm dan rata-rata hari hujan per bulan adalah 7 hari hujan setiap bulannya.
  • Topografi
Berdasarkan topografi wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada ketinggian 0-3.726 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan ham paran dari utara ke selatan. Kemiringan lahan bervariasi mulai dari kelas kemiringan lereng antara 0–2 persen sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 40 persen. Kemiringan lereng antara 0–2 persen mencakup daerahdaerah di sepanjang pantai yang terbentang mulai dari bagian utara ke arah timur hingga ke bagian selatan, sedangkan kemiringan lereng lebih dari 40 persen mencakup Pegunungan Rinjani yang terletak di bagian utara.

Berdasarkan klasifikasi Topografi, maka untuk kelerengan antara 0-2% atau daerah yang datar mencakup kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji dan Kecamatan Pringgabaya dengan luas keseluruhan mencapai 2.576 Ha. Untuk wilayah dengan kelerengan antara 2-15% dan merupakan kreteria kelerengan yang dominan di Kabupaten Lombok Timur, mencakup wilayah Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Sukamulia, Suralaga, Terara, Montong Gading, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Kecamatan Sambelia dengan luas keseluruhan wilayah sekitar 96.763 Ha, sedangkan untuk wilayah dengan kelerengan antara 15-40% mencakup sebagian wilayah Kecamatan Suela, dan sebagian wilayah Kecamatan Sembalun, adapun untuk wilayah yang paling curam dengan kelerengan >40% meliputi daerah pegunungan Rinjani yang ada di Kecamatan Sembalun dengan luas areal sekitar 13.810 Ha.

  • Geologi
Secara garis besar keadaan geologi di wilayah Kabupaten Lombok Timur di bagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah Utara, wilayah Tenggara dan wilayah Selatan. Bebatuan yang ada sebagian besar berasal dari hasil kegiatan gunung berapi, yaitu dari aktivitas Gunung Rinjani dan Gunung Nangi.

Data geologi untuk Kabupaten Lombok Timur diambil dari Ree geologische Kaert Det Esland Lombok skala 1 : 200.000 tahun 1879. Berdasarkan data tersebut dapat dikemukakan luas masing-masing jenis bebatuan yang ada sebagai berikut :

  1. Vulkaniech seluas 284.445 Ha yang terdiri atas
    • Rendjanigebergte seluas 63.798 Ha
    • Vulkan Nangi seluas 57.864 Ha
    • Puinsteem Terein seluas 11.310 Ha, tersebar di Kabupaten Lombok Timur
    • Bataltlavastroom seluas 339 Ha tersebar di Kabupaten Lombok Timur
    • Amphibool Andesit Lavestroom seluas 678 Ha yang tersebar di Kabupaten Lombok Timur.
  2. Kwartaire Sedimenten seluas 8.693 Ha
  3. Krateeigwal, seluas 4.967 Ha
  4. Danau Segara Anak seluas 814 Ha 
2. Potensi Sumberdaya Alam
  • Pertanian
Secara umum pola penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Timur didominasi oleh lahan pertanian, hal ini terkait dengan matapencaharian penduduk yang sebagian besar bergerak dibidang pertanian dan tanaman pangan. Hingga tahun 2011 luas areal pertanian lebih kurang 45.317 Ha atau 25,1% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Lombok Timur (Data luas areal pertanian terkini sedang dipetakan oleh Kementerian Pertanian RI). Berdasarkan sistem pengairannya, maka lahan pertanian yang ada di Kabupaten Lombok Timur dapat dibagi menjadi kawasan pertanian dengan sistem irigasi teknis, lahan pertanian dengan sistem irigasi setengah teknis dan pertanian yang menggunakan sistem tadah hujan.

Lahan pertanian yang menggunakan sistem irigasi teknis seluas 6.429 hektar dan akan dikembangkan menjadi 16.823 hektar. Kecamatan yang dalam pengolahan pertaniannya menggunakan sistem irigasi teknis adalah Kecamatan Terara, Sikur, Masbagik, Sukamulia, Pringgasela dan Kecamatan Aikmel. Akan tetapi secara umum di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar areal pertaniannya masih menggunakan sistem irigasi sederhana dengan luasan 6.915,72 Ha, sedangkan kecamatan- kecamatan yang menggunakan sistem tadah hujan antar lain Kecamatan Sakra, sebagian Kecamatan Sakra Barat, sebagian Kecamatan Sakra Timur, Jerowaru, dan Kecamatan Keruak.

Akibat perbedaan sistem irigasi pada masing-masing wilayah kecamatan ini, maka secara tidak langsung berpengaruh pula terhadap pengembangan pola tanam dan jenis vegetasi yang dibudidayakan. Pada daerah-daerah yang sistem irigasinya teknis dan setengah teknis maka petani dapat bercocok tanam sepanjang tahun dengan pola padi- padi-palawija, sedangkan pada daerah yang menggunakan sistem irigasi tadah hujan pola yang dikembangkan adalah Padi-Palawija. Jenis palawiija yang dikembangkan di Lombok Timur meliputi tanaman sayur mayur berupa kacang panjang, tomat, dan kubis terkadang jenis tanaman palawija diganti dengan tanaman perkebunan berupa tanaman tembakau. 

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan pola tanam akibat tingginya permintaan regional terhadap suplai tembakau, jika awalnya tanaman tembakau yang dikembangkan di Lombok Timur hanya digunakan untuk menyuplai kebutuhan lokal saja, namun setelah masuknya beberapa perusahaan rokok di Kabupaten Lombok Timur maka sebagian besar areal pertanian yang ada diarahkan untuk pengembangan tanaman tembakau. Kecamatan-kecamatan yang dikenal sebagai penyuplai tembakau di Lombok Timur antara lain Kecamatan Sikur, Terara, Montong Gading sebagian Kecamatan Masbagik, Aikmel dan Kecamatan Suralaga.

  • Perikanan
Perkembangan kawasan perikanan ditandai dengan adanya kampung-kampung nelayan yang berkembang sepanjang atau berdekatan dengan daerah pantai. Kabupaten Lombok Timur yang sebagian wilayahnya adalah daerah pantai, maka terdapat beberapa wilayah perikanan. Di wilayah Lombok Timur bagian timur yang berbatasan dengan Selat Alas dan Samudera Indonesia berkembang kawasan perikanan yang mencakup wilayah Kecamatan Pringgabaya dan Kecamatan Sambelia, sedangkan wilayah kecamatan pantai yang berada di Kabupaten Lombok Timur bagian selatan mencakup Kecamatan Labuhan Haji, kawasan perikanan yang dikenal berada di Desa Labuhan Haji dan Desa Suryawangi, Kecamatan Keruak mencakup Desa Tanjung Luar, Kecamatan Jerowaru kawasan perikanan yang terkenal berada di Desa Pemongkong.

Umumnya kawasan perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur ditandai dengan adanya pasar ikan dan tempat pengeringan ikan. Lokasi pemasaran hasil ikan yang dominan di Lombok Timur bagian selatan berada di Desa Tanjung, Desa Labuhan Haji Kecamatan Labuhan Haji, berikutnya di Desa Rumbuk Kecamatan Sakra, sebagai imbas dari adanya kawasan perikanan di Tanjung Luar.

Pada kawasan perikanan yang memiliki tingkat produksi perikanan laut yang cukup tinggi seperti di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak. Pada lokasi ini terdapat tempat pelelangan yang menyatu dengan tempat pengasapan dan pengeringan ikan.

Dalam pengembangannya kawasan perikanan yang ada di Lombok Timur terkendala dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendukung perkembangan kawasan perikanan, seperti belum tersedianya tempat pelelangan ikan yang memadai, kalaupun tersedia maka terkait dengan pemeliharaan dan tingkat kebersihan dari lokasi yang ada.

  • Perkebunan
Sub-sektor tanaman perkebunan sebagian besar masih memanfaatkan lahan sawah terutama untuk perkebunan musiman. misalnya tembakau. Jenis tanaman perkebunan ini diusahakan di hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Lombok Timur. Pemanfaatan lahan digunakan secara bergantian antara musim tanam padi/palawija dan tembakau. Sedangkan untuk tanaman tahunan diusahakan di lahan kering dan terkonsentrasi di beberapa wilayah tertentu.

  • Peternakan
Usaha tani ternak sapi masih terus menjadi pilihan masyarakat Lombok Timur. meskipun berkarakter usaha kecil/ sampingan. Adanya program pemerintah NTB melalui “Bumi Sejuta Sapi” juga turut meningktakan usaha ternak sapi di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan usaha unggas ayam potong dan ayam petelur kenyataannya membutuhkan modal yang memadai sehingga jumlah usahaterbatas.

  • Wisata Alam
Pantai Tangsi
Pantai Tangsi atau yang dikenal dengan Pantai Pink di Pulau Lombok,terletak di desa Sekaroh, kecamatan Jerowaru, kabupaten Lombok Timur. Pantai Tangsi merupakan sebuah destinasi wisata yang menarik dan patut untuk dikunjungi karena keunikannya, dan salah satu tujuh pantai di dunia yang memiliki pasir pantai dengan warna pink. Wisatawan yang datang ke Pantai Pink ini dapat melakukan berbagai banyak kegiatan air, seperti snorkeling, memancing, dan menyelam, atau sekedar bersantai-santai dan berfoto-foto di tepi Pantai.

Tanjung Ringgit
Tanjung Ringgit (Pantai Fotografer)berada di ujung Timur-Selatan Pulau Lombok. Dari Tanjung Ringgit ini para pengunjung juga dapat melihat keindahan Puncak Gunung Rinjani yang menjulang tinggi di kejauhan. Banyak aktivitas yang dapat wisatawan lakukan jika berkunjung ke Tanjung Ringgit ini, seperti berfoto-foto, menikmati sunrise dipagi hari yang sangat indah, serta menyusuri lereng perbukitan yang ada disekitar Tanjung Ringgit ini

Gili-Kondo
Gili Kondo merupakan Pulau kecil yang terletak di Perairan Kecamatan Sambelia. Di Gili Kondo wisatawan yang datang bisa menikmati keindahan alam bawah laut dengan melakukan snorkeling.

Pantai Kaliantan
Pantai Kaliantan merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat dibagian Kabupaten Lombok Timur tepatnya di wilayah Kecamatan Jerowaru. Selain daya tarik panorama alam pantai Kaliantan, terdapat salah satu Atraksi Wisata yang di Pantai Kaliantan yaitu adanya kegiatan seremonial budaya berupa upacara Bau Nyale, yaitu pesta rakyat untuk menangkap hewan laut berupa atau mencari sejenis cacing laut. Acara ini biasanya berlangsung antara bulan Februari – Maret dimana hampir sebagian penduduk pulau Lombok datang ke pantai ini

Tanjung Bloam
Tanjung Bloam dekenal sebagai daerah konservasi penyu yang berhabitat disekitar tebing-tebing dan sepanjang garis pantai yang membentang dari ujung selatan dan Utara. Panorama keindahan alam di tempat ini sesekali akan diselingi oleh hilir mudiknya para nelayan sekitar. Lokasi Tanjung Bloam ini dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda empat untuk sampai ke lokasi tujuan.

Sembalun
Sembalun merupakan sebuah desa yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang luar biasa. Sembalun merupakan salah satu gerbang menuju puncak Gunung Rinjani dan danau Segara Anak, selain itu sembalun juga mempunyai banyak kebudayaan salah satunya adalah Bale Baleq yang merupakan kebudayaan dari masa lampau yang masih terus dilestarikan sampai sekarang.

Otak Kokoq
Otak Kokoq merupakan objek wisata yang berada di Lunggu, Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading. Otak Kokoq terkenal dengan air terjunnya yang dipercaya dapat menyembuhan berbagai macam penyakit kulit. Untuk membuktikan adanya suatu penyakit pada seseorang air terjunnya akan berubah menjadi keruh seperti Lumpur, dan apabila airnya jernih maka tidak ada penyakit pada orang tersebut.

Air Terjun Jeruk Manis (Aiq Temer Waterfall)
Air Terjun Jeruk Manis atau yang dikenal dengan Aiq Temer Waterfall terletak di Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur, dekat dengan desa Tete Batu sekitar kaki Gunung Rinjani. Objek wisata ini berada pada ketinggian 600-1000 meter dari permukaan laut. Air terjun ini dikelilingi oleh pemandangan alam yang sungguh luar biasa. Air terjun dikelilingi oleh tumbuhan hijau yang lebat, dan terdapat fauna monyet hitam yang dikenal sebagai penghuni hutan tersebut.

 3. Penduduk dan Tenaga Kerja
  • Penduduk
Jumlah penduduk Lombok Timur Tahun 2014 mencapai 1.153.773 jiwa, jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 0,92 persen jika dibandingkan jumlah penduduk tahun 2013.
Apabila dirinci menurut jenis kelamin, penduduk Lombok Timur Tahun 2014 terdiri dari 537.152 laki-laki dan 616.621 perempuan, dengan demikian rasio jenis kelamin penduduk Lombok Timur sebesar 87,11 artinya terdapat 87 laki-laki setiap 100 penduduk perempuan.
Penduduk Lombok Timur tersebar di 20 Kecamatan. Tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak pada Tahun 2014 adalah Kecamatan Masbagik, Kecamatan Aikmel, dan Kecamatan Pringgabaya,. Sedangkan kecamatan dengan penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Sembalun, Sambalia dan Kecamatan Sukamulia.

Dilihat dari kepadatan penduduk, kecamatan dikelompokkan kedalam tiga kategori kepadatan, yaitu:
      1.  Tinggi (>2.000 jiwa per km2) meliputi Sakra, Masbagik, Sukamulia dan Selong;
  1. Sedang (1.000 – 2.000 jiwa per km2) meliputi Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Montong Gading, Suralaga, Labuhan Haji dan Wanasaba.
  2. Rendah (<1.000 jiwa per km2) meliputi Jerowaru, Sikur, Pringgasela, Pringgabaya, Suela, Aikmel, Sembalun dan Sambelia. 
  • Tenaga Kerja
Struktur penduduk dapat dilihat dari beberapa hal yaitu komposisi berdasarkan umur, jenis kelamin dan mata pencaharian. Di lihat dari umur penduduk, Kabupaten Lombok Timur termasuk kategori struktur intermediate (peralihan umur muda ke umur tua). Dimana lebih dari 30 per-sen penduduk berusia di bawah umur 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun ke atas kurang dari 10 persen. Sehingga rasio ketergantungan juga cukup tinggi sekitar 56. Di mana 100 orang usia produktif menanggung beban hidup 56 orang usia tidak dan belum produktif.
Menurut pekerjaan, penduduk Lombok Timur Tahun 2014 usia 15 tahun keatas dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1.       Pertanian : 40,79 %,
  1. Industri pengolahan : 12,65 %,
  2. Perdagangan : 20,12%,
  3. Jasa-jasa : 16,33 %,
  4. Lainnya : 10,10 %. 
4. Perekonomian
Salah satu indikator ekonomi makro untuk menggambarkan kondisi perekonomian suatu wilayah adalah data statistik PDRB dan turunannya meliputi volume total PDRB, pertumbuhan sektoral, pertumbuhan ekonomi maupun PDRB per kapita. Indikator ini berkaitan dengan kinerja ekonomi sektor riil. Sementara pemantauan terhadap sektor moneter dapat dilihat dari sejumlah indikator perbankan seperti suku bunga kredit perbankan dan lain-lain.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah ukuran kemampuan perekonomian/ekonomi daerah menghasilkan nilai tambah dari adanya aktifitas kegiatan ekonomi diseluruh sektor selama waktu satu tahun. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memiliki trend pergerakan positif dengan capaian rata-rata sebesar 5,6%.

PDRB Kabupaten Lombok Timur adh berlaku pada Tahun 2014 mencapai 12,87 triliun rupiah. mengalami peningkatan sekitar 1,34 triliun rupiah dibanding tahun 2013 yang mencapai 11,53 triliun rupiah. Sementara nilai PDRB atas dasar harga konstan 2010. pada Tahun 2014 telah mencapai 11,25 triliun rupiah atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,93 persen dibanding tahun 2013 yang mencapai 10,72 triliun rupiah.

Peranan sektor dalam pembentukan PDRB berbeda-beda menurut kapasitas dan skala kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang bersangkutan. Pemberdayaan sumber daya dan tingkat pemanfaatan membuat kemampuan menciptakan nilai tambah pada sektor-sektor ekonomi tersebut tidak sama. Dengan demikian share sektor dalam perekonomian bersifat lebih permanen, namun dapat berubah sedemikian rupa melalui pendekatan pengembangan yang berhasil. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB tahun 2014 yaitu : sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 27,96 %, pertambangan dan penggalian 6,34%, industri pengolahan 8,88 %, Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 %, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,08 %, Konstruksi 10,82 %, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor Sepeda 15,67 %, Transportasi dan Pergudangan 4,41 %, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,97 %, Informasi dan Komunikasi 1,76 %, Jasa Keuangan dan Asuransi 2,34 %, Real Estate 3,63 %, Jasa Perusahaan 00,11 %, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Wajib Sosial 7,71 %, Jasa Pendidikan 5,18 %, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,11 %, Jasa lainnya 1,97 %.


Previous
Next Post »