RAGAM
LOMBOK - Salah satu budaya sasak Lombok yang masih bertahan sampai
saat ini adalah "Gendang Bleq" (Gendang besar). Seperti kebanyakan
alat-alat kesenian daerah pada umumnya Jawa dan Bali, di Lombok juga ada alat
kesenian musik "Gendang Bleq". Gendang Bleq dapat dijumpai di
acara-acara pemerintahan daerah maupun acara-acara rakyat, baik itu untuk
menyambut tamu, mengiringi pernikahan dan acara-acara lainnya.
Kesenian satu ini
merupakan salah satu kesenian musik tradisional yang khas dari Lombok, NTB.
Namanya adalah Gendang Beleq.
Apakah
Gendang Beleq itu?
Gendang Beleq adalah
kesenian musik tradisional yang dimainkan secara berkelompok dengan menggunakan
beberapa macam alat musik seperti ; cemprang,suling,rencik,gong,petuk,dan
gendang berukuran besar sebagai alat musik utamanya. Alat musik gendang yang
digunakan sedikit berbeda dengan gendang pada umumnya karena memiliki ukuran
yang lebih besar. Kesenian Gendang Beleq ini merupakan salah satu kesenian
tradisional yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Lombok, NTB.
Asal
Mula Gendang Beleq
Kesenian Gendang Beleq
ini merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Suku Sasak di pulau
Lombok. Menurut beberapa sumber yang ada, awalnya Gendang Beleq merupakan alat
musik pengiring dan penyemangat para prajurit saat akan berjuang ke medan
perang. Suara yang dihasilkan oleh Gendang Beleq ini dipercaya membuat para
prajurit lebih percaya diri dan lebih berani untuk bertempur membela kerajaan
mereka.
Namun seiring dengan
berjalannya waktu Gendang Beleq digunakan sebagai musik pengiring sebuah acara
adat, kesenian, budaya maupun hiburan rakyat. Dengan menambahkan beberapa alat
musik tradisional sebagai musik tambahannya. Naman Gendang Beleq sendiri
diambil dari kata gendang dan beleq. Dalam bahasa Suku Sasak “beleq” memiliki
arti “besar”, sedangkan “gendang” merupakan alat musik yang digunakan. Sehingga
dapat diartikan Gendang Beleq merupakan gendang yang berukuran besar.
Fungsi
Gendang Beleq
Seperti yang disebutkan
di atas, Gendang Beleq awalnya digunakan sebagai penyemangat para prajurit
menuju medan perang, dan sekarang menjadi pengiring pengiring sebuah acara adat
maupun acara hiburan. Walaupun begitu, bagi masyarakat Suku Sasak, Gendang
Beleq ini memiliki nilai filosofis dan disakralkan. Selain memiliki keindahan
dalam wujud seni, juga menyangkut jati diri dan jiwa kepahlawanan masyarkaat
Suku Sasak.
Pertunjukan
Gendang Beleq
Dalam pertunjukan
Gendang Beleq biasanya ditampilkan secara berjalan berkeliling dan berkelompok.
Setiap kelompok biasanya terdiri dari 13 sampai 17 orang dengan membawa alat
musik gendang maupun alat musik tambahan. Selain itu dalam pertunjukannya,
selain memainkan musik mereka juga menari dengan gerakan-gerakan bervariatif
yang diciptakan oleh para pemainnya. Sehingga dapat menyuguhkan pertunjukan
yang atraktif dan menghibur.
Pengiring
Gendang Beleq
Dalam pertunjukan
kesenian Gendang Beleq ini tidak hanya terdiri dari gendang saja namun juga beberapa
alat musik lain sebagai tambahannya. Alat musik yang digunakan pada pertunjukan
Gendang Beleq ini diantaranya, dua Gendang Beleq (gendang mama dan gendang
nine), gendang kodeq (gendang kecil), reong, prembak baleq, prembak kodeq,
petuk, gong besar, gong penyelak, gong oncer, dan lelontek. Dalam
pertunjukannya alat musik tersebut dimainkan secara kompak dan padu sehingga
menghasilkan suara yang indah dan enak untuk didengar.
Perkembangan
Gendang Beleq
Kesenian Gendang Beleq
ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di pulau
Lombok, NTB. Dalam perkembangannya, kesenian ini masih terus dilestarikan dan
dikembangkan oleh beberapa kelompok kesenian yang ada di sana. Gendang Beleq
ini juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti pernikahan, khitanan,
acara adat, penyambutan tamu besar, festival budaya dan beberapa acara besar
lainnya.
EmoticonEmoticon